Jenis-jenis Profesi di Bidang IT beserta Job Desc-nya

Secara umum, pekerjaan di bidang teknologi informasi setidaknya terbagi dalam 4 kelompok sesuai bidangnya.
a. Kelompok pertama, adalah mereka yang bergelut di dunia perangkat lunak (software), baik mereka yang merancang system operasi,database maupun system aplikasi.

Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :
*Sistem analis, merupakan orang yang abertugas menganalisa system yang akan diimplementasikan, mulai dari menganalisa system yang ada, kelebihan dan kekurangannya, sampai studi kelayakan dan desain system yang akan dikembangkan.
* Programer, merupakan orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan system analis, yaitu membuat program ( baik aplikasi maupun system operasi ) sesuai system yang dianalisa sebelumnya.
* Web designer, merupakan orang yang melakukan kegiatan perencanaan, termasuk studi kelayakan, analisis dan desain terhadap suatu proyek pembuatan aplikasi berbasis web.
* Web programmer, merupakan orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan web designer, yaitu membuat program berbasis web sesuai desain yang telah dirancang sebelumnya.

b. Kelompok kedua, adalah mereka yang bergelut di bidang perangkat keras (hardware).

Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :
* Technical engineer, sering juga disebut teknisi, yaitu orang yang berkecimpung dalam bidang teknik, baik mengenai pemeliharaan maupun perbaikan perangkat system computer.
* Networking engineer, adalah orang yang berkecimpung dalam bidang teknis jaringan computer dari maintenance sampai pada troubleshooting-nya.

c. Kelompok ketiga, adalah mereka yang berkecimpung dalam operasional system informasi.

Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :
*EDP Operator, adalah orang yang bertugas mengoperasikan program-program yang berhubungan dengan electronic data processing dalam lingkungan sebuah perusahaan atau organisasi lainnya.
*System Administrator, merupakan orang yang bertugas melakukan administrasi terhadap system, memiliki kewenangan menggunakan hak akses terhadap system, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan pengaturan operasional sebuah system.

Jenis-jenis Profesi di Bidang IT beserta Job Desc-nya

1. Systems Analysts

Job Descriptions:
1. Memperluas atau memodifikasi sistem untuk melayani tujuan baru atau meningkatkan alur kerja.
2. Menguji, memelihara, dan memantau program komputer dan sistem, termasuk koordinasi instalasi program komputer dan sistem.
3. Mengembangkan, dokumen dan merevisi prosedur desain sistem, prosedur pengujian, dan standar kualitas.
4. Menyediakan staf dan pengguna dengan membantu memecahkan masalah komputer terkait, seperti malfungsi dan masalah program.
5. Meninjau dan menganalisa hasil print-out komputer dan indikator kinerja untuk menemukan masalah kode, dan memperbaiki eror dengan mengkoreksi kode.
6. Berkonsultasi dengan manajemen untuk memastikan kesepakatan pada prinsip-prinsip sistem.
7. Berunding dengan klien mengenai jenis pengolahan informasi atau perhitungan kebutuhan program komputer.
8. membaca manual, berkala, dan mereport secar teknis untuk belajar bagaimana mengembangkan program yang memenuhi kebutuhan staf dan pengguna.
9. Mengkoordinasikan dan menghubungkan sistem komputer dalam sebuah organisasi untuk meningkatkan kompatibilitas dan sehingga informasi bisa dibagi.
10. Menentukan software atau hardware komputer yang diperlukan untuk mengatur atau mengubah sistem.

2. Database Administrators

Job Descriptions:
1. Menguji program atau database, memperbaiki kesalahan dan membuat modifikasi yang diperlukan.
2. Memodifikasi database dan sistem manajemen database yang ada.
3. Merencanakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan langkah-langkah keamanan untuk melindungi informasi dalam file komputer terhadap kerusakan, pemodifikasian atau akses yang tidak sah.
4. Bekerja sebagai bagian dari tim proyek untuk mengkoordinasikan pengembangan database dan menentukan lingkup proyek dan keterbatasan.
5. Menulis dan mengkode deskripsi database secara fisik dan logis dan menentukan pengidentifikasi dari database untuk sistem manajemen atau orang lain secara langsung dalam pengkodean deskripsi.
6. Melatih user dan menjawab pertanyaan-pertanyaan.
7. Menentukan pengguna dan tingkat akses pengguna untuk setiap segmen dari database.
8. Menyetujui, menjadwal, merencanakan, dan mengawasi pemasangan dan uji coba produk baru dan perbaikan sistem komputer seperti instalasi database baru.
9. Meninjau permintaan proyek, menggambarkan database user untuk memperkirakan waktu dan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek.
10. Mengembangkan standar dan pedoman untuk membimbing penggunaan dan perolehan perangkat lunak dan untuk melindungi informasi yang rentan.

3. Network Systems and Data Communications Analysts

Job Descriptions:
1. Menguji dan mengevaluasi hardware dan software untuk menentukan efisiensi, reliabilitas, dan kompatibilitas dengan sistem yang ada, dan membuat rekomendasi pembelian.
2. Desain dan implementasi sistem, konfigurasi jaringan, dan arsitektur jaringan, termasuk teknologi perangkat keras dan perangkat lunak, lokasi situs, dan integrasi teknologi.
3. Membantu pengguna untuk mendiagnosa dan memecahkan masalah komunikasi data.
4. Memantau kinerja sistem dan menyediakan langkah-langkah keamanan, tips dan pemeliharaan yang diperlukan.
5. Menjaga dibutuhkan file dengan menambahkan dan menghapus file pada server jaringan dan membuat cadangan file untuk menjamin keselamatan file apabila terjadi masalah dengan jaringan.
6. Bekerja dengan engineer lain, analis sistem, programer, teknisi, ilmuwan dan manajer tingkat atas dalam pengujian, desain dan evaluasi sistem.
7. Mengidentifikasi area operasi yang perlu diupgrade peralatan seperti modem, kabel serat optik, dan kabel telepon.
8. Konsultasi pelanggan, kunjungi tempat kerja atau melakukan survei untuk menentukan kebutuhan pengguna sekarang dan masa depan.
9. Melatih pengguna dalam menggunakan peralatan.
10. Memelihara perangkat seperti printer, yang terhubung ke jaringan.

4. Computer Programmers

Job Descriptions:
1. Memperbaiki kesalahan dengan membuat perubahan yang sesuai dan memeriksa kembali program untuk memastikan bahwa hasil yang diinginkan yang dihasilkan.
2. Melakukan percobaan menjalankan program dan aplikasi software untuk memastikan bahwa mereka akan menghasilkan informasi yang dikehendaki dan bahwa instruksi sudah benar.
3. Menulis, mengupdate, dan memelihara program komputer atau paket perangkat lunak untuk menangani pekerjaan tertentu seperti pelacakan inventaris, menyimpan atau mengambil data, atau mengontrol peralatan lainnya.
4. Menganalisis, meninjau, dan menulis ulang program, menggunakan grafik dan diagram alur kerja, dan menerapkan pengetahuan tentang kemampuan komputer, materi pelajaran, dan logika simbolik.
5. Melakukan atau revisi langsung, perbaikan, atau perluasan program yang ada untuk meningkatkan efisiensi operasi atau beradaptasi dengan persyaratan baru.
6. Berkonsultasi dengan manajerial, teknik, dan tenaga teknis untuk memperjelas maksud program, mengidentifikasi masalah, dan menyarankan perubahan.
7. Melakukan analisis sistem dan pemrograman tugas untuk memelihara dan mengontrol penggunaan perangkat lunak komputer sistem sebagai programmer sistem.
8. Menyusun dan menulis dokumentasi pengembangan program dan revisi berikutnya, memasukkan komentar dalam kode instruksi sehingga orang lain dapat memahami program ini.
9. Penyiapan diagram alur kerja rinci dan diagram yang menggambarkan input, output, dan operasi logis, dan mengubahnya menjadi serangkaian instruksi dikodekan dalam bahasa komputer.
10. Berkonsultasi dengan dan membantu operator komputer atau analis sistem untuk mendefinisikan dan menyelesaikan masalah dalam menjalankan program-program komputer.

5. Web Developers

Job Descriptions:
1. Mendesain, membangun, atau memelihara situs web, menggunakan authoring atau bahasa scripting, alat penciptaan konten, alat manajemen, dan media digital.
2. Meakukan atau update situs web langsung.
3. Menulis, desain, atau mengedit konten halaman web, atau yang lain langsung memproduksi konten.
4. Berunding dengan tim manajemen atau pengembangan untuk memprioritaskan kebutuhan, menyelesaikan konflik, mengembangkan kriteria konten, atau memilih solusi.
5. Back-up file dari situs web untuk direktori lokal untuk pemulihan instan dalam kasus masalah.
6. Mengidentifikasi masalah yang ditemukan oleh umpan balik pengujian atau pelanggan, dan memperbaiki masalah masalah atau merujuk pada personalia yang tepat untuk koreksi.
7. Evaluasi kode untuk memastikan bahwa itu adalah sah, benar terstruktur, memenuhi standar industri dan kompatibel dengan browser, perangkat, atau sistem operasi.
8. Menjaga pemahaman teknologi web saat ini atau praktek pemrograman melalui melanjutkan pendidikan, membaca, atau partisipasi dalam konferensi profesional, workshop, atau kelompok.
9. Menganalisis kebutuhan pengguna untuk menentukan persyaratan teknis.
10. Mengembangkan atau memvalidasi tes routine dan jadwal untuk memastikan bahwa uji kasus meniru antarmuka eksternal dan alamat semua jenis browser dan perangkat.

6. IT Project Managers

Job Descriptions:
1. Mengembangkan dan mengelola work breakdown structure (WBS) proyek teknologi informasi.
2. Mengembangkan atau memperbarui rencana proyek untuk proyek-proyek teknologi informasi termasuk informasi seperti tujuan proyek, teknologi, sistem, spesifikasi informasi, jadwal, dana, dan staf.
3. Mengelola pelaksanaan proyek untuk memastikan kepatuhan terhadap anggaran, jadwal, dan ruang lingkup.
4. Menyiapkan laporan status proyek dengan mengumpulkan, menganalisis, dan meringkas informasi dan tren.
5. Menetapkan tugas, tanggung jawab, dan rentang kewenangan kepada personil proyek.
6. Mengkoordinasikan rekrutmen atau pemilihan personil proyek.
7. Mengembangkan dan mengelola anggaran tahunan untuk proyek-proyek teknologi informasi.
8. Mengembangkan rencana pelaksanaan yang mencakup analisis seperti biaya-manfaat atau laba atas investasi.
9. Secara langsung atau mengkoordinasikan kegiatan personil proyek.
10. Menetapkan dan melaksanakan rencana komunikasi proyek.

7. Computer Systems Engineers

Job Descriptions:
1. Berkomunikasi dengan staf atau klien untuk memahami persyaratan sistem tertentu.
2. Memberikan saran pada biaya proyek, konsep desain, atau perubahan desain.
3. Dokumen desain spesifikasi, petunjuk instalasi, dan sistem informasi terkait lainnya.
4. Verifikasi stabilitas, interoperabilitas, portabilitas, keamanan, atau skalabilitas arsitektur sistem.
5. Berkolaborasi dengan engineer atau pengembang perangkat lunak untuk memilih solusi desain yang tepat atau memastikan kompatibilitas komponen sistem.
6. Mengevaluasi teknologi yang muncul saat ini untuk mempertimbangkan faktor-faktor seperti biaya, portabilitas, kompatibilitas, atau kegunaan.
7. Memberikan bimbingan teknis atau dukungan untuk pembangunan atau tips sistem.
8. Mengidentifikasi sistem data, perangkat keras, atau komponen perangkat lunak yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pengguna.
9. Memberikan pedoman untuk menerapkan sistem yang aman untuk pelanggan atau tim instalasi.
10. Memonitor operasi system untuk mendeteksi masalah potensial.

8. Network and Computer Systems Administrators

Job Descriptions:
1. Menjaga dan mengelola jaringan komputer dan lingkungan komputasi terkait termasuk perangkat keras komputer, perangkat lunak sistem, perangkat lunak aplikasi, dan semua konfigurasi.
2. Melakukan backup data dan operasi pemulihan kerusakan.
3. Mendiagnosa, memecahkan masalah, dan menyelesaikan perangkat keras, perangkat lunak, atau jaringan lainnya dan masalah sistem, dan mengganti komponen yang rusak bila diperlukan.
4. Merencanakan, mengkoordinasikan, dan melaksanakan langkah-langkah keamanan jaringan untuk melindungi data, perangkat lunak, dan perangkat keras.
5. Mengkonfigurasikan, memonitor, dan memelihara aplikasi email atau virus software perlindungan.
6. Mengoperasikan master konsol untuk memonitor kinerja sistem komputer dan jaringan, dan untuk mengkoordinasikan komputer akses jaringan dan penggunaan.
7. Memuat rekaman komputer dan disk, dan menginstal perangkat lunak dan kertas printer atau form.
8. Desain, mengkonfigurasi, dan perangkat keras uji komputer, jaringan lunak dan perangkat lunak sistem operasi.
9. Memonitor kinerja jaringan untuk menentukan apakah penyesuaian perlu dibuat, dan untuk menentukan di mana perubahan harus dibuat di masa depan.
10. Berunding dengan pengguna jaringan tentang bagaimana untuk memecahkan masalah sistem yang ada.SimakBaca secara fonetik.

9. Web Administrators

Job Descriptions:
1. Back up atau memodifikasi aplikasi dan data yang terkait untuk menyediakan pemulihan kerusakan.
2. Menentukan sumber halaman web atau masalah server, dan mengambil tindakan untuk memperbaiki masalah tersebut.
3. Meninjau atau memperbarui konten halaman web atau link pada waktu yang tepat, menggunakan tool-tool.
4. Memonitor sistem untuk intrusi atau serangan denial of service, dan melaporkan pelanggaran keamanan untuk personil yang tepat.
5. Menerapkan langkah-langkah keamanan situs web, seperti firewall atau enkripsi pesan.
6. Mengelola internet / intranet infrastruktur, termasuk komponen seperti web, file transfer protocol (FTP), berita dan server mail.
7. Berkolaborasi dengan tim pengembangan untuk membahas, menganalisis, atau menyelesaikan masalah kegunaan.
8. Test backup atau pemulihan rencana secara teratur dan menyelesaikan masalah.
9. Memonitor perkembangan web melalui pendidikan berkelanjutan, membaca, atau partisipasi dalam konferensi profesional, workshop, atau kelompok.
10. Menerapkan update, upgrade, dan patch pada waktu yang tepat untuk membatasi hilangnya layanan.

10. Computer Security Specialists

Job Descriptions:
1. Mengenkripsi transmisi data dan membangun firewall untuk menyembunyikan informasi rahasia seperti sedang dikirim dan untuk menahan transfer digital tercemar.
2. Mengembangkan rencana untuk melindungi file komputer terhadap modifikasi disengaja atau tidak sah, perusakan, atau pengungkapan dan untuk memenuhi kebutuhan pengolahan data darurat.
3. Meninjau pelanggaran prosedur keamanan komputer dan mendiskusikan prosedur dengan pelanggar untuk memastikan pelanggaran tidak terulang kembali.
4. Memonitor penggunakan file data dan mengatur akses untuk melindungi informasi dalam file komputer.
5. Monitor laporan saat ini dari virus komputer untuk menentukan kapan untuk memperbarui sistem perlindungan virus.
6. Memofifikasi keamanan file komputer untuk memasukkan software baru, memperbaiki kesalahan, atau mengubah status akses individu.
7. Melakukan penilaian risiko dan melaksanakan tes pengolahan data sistem untuk memastikan fungsi pengolahan data kegiatan dan langkah-langkah keamanan.
8. Berunding dengan pengguna untuk membahas isu-isu seperti akses data komputer kebutuhan, pelanggaran keamanan, dan perubahan pemrograman.
9. Melatih pengguna dan meningkatkan kesadaran keamanan untuk memastikan keamanan sistem dan untuk meningkatkan efisiensi server dan jaringan.
10. Mengkoordinasikan pelaksanaan rencana sistem komputer dengan personil pendirian dan vendor luar.

Perbandingan dengan negara lain:

* Singapore

Pada model Singapore dilakukan pembagian berdasarkan tingkatan senioritas. Misal pada System development dibagi menjadi:

1. Programmer
2. Analyst/Programmer
3. Senior Analyst/Programmer
4. Principal Analyst/Programmer
5. System Analyst
6. Senior System Analyst
7. Principal System Analyst

* Malaysia

Model Malaysia ini mirip dengan model Singapore, juga membedakan posisi pekerjaan pada berbagai sektor bisnis. Tetapi berbeda dalam melakukan ranking senioritas, misal untuk System Development:

1. Programmer
2. System Analyst/Designer
3. System Development Executive

* Inggris

Model British Computer Society (BCS)
Untuk model BCS pekerjaan diklasifikasikan dalam tingkatan sebagai berikut :

Level 0 . Unskilled Entry
Level 1 . Standard Entry
Level 2 . Initially Trainded Practitioner
Level 3 . Trained Practitioner
Level 4 . Fully Skilled Practitioner
Level 5 . Experienced Practitioner/Manager
Level 6 . Specialist Practitioner/Manager
Level 7 . Senior Specialist/Manager
Level 8 . Principal Specialist/Experienced Manager
Level 9 . Senior Manager/Director

Sumber :
http://www.onetonline.org/
http://images.ekiazalah.multiply.multiplycontent.com
http://alvin-andhika.blogspot.com/2011/04/jenis-jenis-profesi-it-di-indonesia-dan.html

Profesi Di Bidang IT

Saat ini, pekerjaan yang tersedia semakin bervariasi. Bidang teknologi dan informasi (IT) merupakan salah satu bidang karir yang semakin hari semakin berkembang dan banyak peminatnya. Hal ini didukung oleh semakin berkembangnya penggunaan software/hardware yang dipakai dalam organisasi perusahaan maupun industri. Selain itu berkembangnya penggunaan internet, website dan penunjang bisnis bersifat E (e-Businees, e-Learninge-Commerce, dsb) semakin menambah variasi ini dengan banyaknya alternatif yang bisa digunakan dalam kaitannya dengan pengembangan potensi seseorang.

Secara umum, pekerjaan di bidang teknologi informasi setidaknya terbagi dalam 4 kelompok sesuai bidang pekerjaannya.

a. Kelompok Pertama, adalah mereka yang bergelut di dunia perangkat lunak (software) baik mereka yang merancang sistem operasi, database maupun sistem aplikasi. Pada lingkungan kelompok ini terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti misalnya :

  • System analyst: orang yang bertugas menganalisa sistem yang akan diimplementasikan, mulai dari menganalisa sistem yang ada, tentang kelebihan dan kekurangannya, sampai studi kelayakan dan desain sistem yang akan dikembangkan.
  • Programmer: orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan sistem analis yaitu membuat program (baik aplikasi maupun sistem operasi) sesuai sistem yang dianalisa sebelumnya.
  • Web designer: orang yang melakukan kegiatan perecanaan, termasuk studi kelayakan, analisis dan desain terhadap suatu proyek pembuatan aplikasi berbasis web.
  • Web programmer: orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan web designer yaitumembuat program berbasis web sesuai desain yang telah dirancang sebelumnya.

b. Kelompok kedua, adalah mereka yang bergelut di perangkat keras (hardware). Pada lingkungan kelompok ini terdapat pekerjaanpekerjaan seperti :

  • Technical engineer (atau teknisi):  orang yang berkecimpung dalam bidang teknik baik mengenai pemeliharaan maupun perbaikan perangkat sistem komputer.
  • Networking engineer: orang yang berkecimpung dalam bidang teknis jaringan komputer dari maintenance sampai pada troubleshooting-nya.

c. Kelompok ketiga, adalah mereka yang berkecimpung dalam operasional sistem informasi. Pada lingkungan kelompok ini terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti:

  • EDP operator : orang yang bertugas untuk mengoperasikan program-program yang berhubungan dengan electronic data processing dalam lingkungan sebuah perusahaan atau organisasi lainnya.
  • System administrator:  orang yang bertugas melakukan administrasi terhadap sistem, melakukan pemeliharaan sistem, memiliki kewenangan mengatur hak akses terhadap sistem, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan pengaturan operasional sebuah sistem.
  • MIS director : orang yang memiliki wewenang paling tinggi terhadap sebuah sistem informasi, melakukan manajemen terhadap sistem tersebut secara keseluruhan baik hardware, software maupun sumber daya manusianya.

d. Kelompok keempat, adalah mereka yang berkecimpung di pengembangan bisnis Teknologi Informasi. Pada bagian ini, pekerjaan diidentifikasikan oleh pengelompokan kerja di berbagai sektor di industri Teknologi Informasi.

 

Gambar 1. Model Regional Profesi IT Yang Diusulkan

 

Pengelompokkan profesi di kalangan teknologi informasi juga dapat didasarkan pada SRIG-PS SEARCC. SEARCC (South East Asia Regional Computer Confideration) merupakan suatu forum/badan yang beranggotakan himpunan profesional IT yang terdiri dari 13 negara. Indonesia merupakan salah satu anggotanya yang sudah aktif di berbagai kegiatan, eperti SRIG-PS (Special Regional Interest Group on Profesional Standardisation). Kegiatan inilah yang mencoba merumuskan standardisasi pekerjaan di dalam dunia Teknologi Informasi.

Gambar 2.  Pembagian Job Menurut Model SEARCC SRIG-PS

 

Standar model SRIG-PS SEARCC memiliki dua pendekatan dalam melakukan pengklasifikasian pekerjaan. Kedua pendekatan tersebut adalah:

  1. Model yang berbasiskan industri atau bisnis. Pada model ini pembagian pekerjaan diidentifikasikan oleh pengelompokan kerja di berbagai sektor di industri Teknologi Informasi. Model ini digunakan oleh Singapore dan Malaysia.
  2. Model yang berbasiskan siklus pengembangan sistem. Pada model ini pengelompokkan dilakukan berdasarkan tugas yang dilakukan pada saat pengembangan suatu sistem. Model pendekatan ini digunakan oleh Japan.

 

Pegelompokkan profesi IT berdasarkan standar model tersebut adalah

  • Programmer

Bidang pekerjaan yang melakukan pemrograman komputer terhadap suatu sistem yang telah dirancang sebelumnya. Jenis pekerjaan ini memiliki 3 tingkatan yaitu :

  • Supervised (terbimbing). Tingkatan awal dengan 0-2 tahun pengalaman, membutuhkan pengawasan dan petunjuk dalam pelaksanaan tugasnya.
  • Moderately supervised (madya). Tingkatan dengan tugas kecil yang dapat dikerjakan oleh mereka tetapi tetap membutuhkan bimbingan untuk tugas yang lebih besar, 3-5 tahun pengalaman.
  • Independent/Managing (mandiri). Tingkatan pekerjaan yang tugasnya dimulai tidak membutuhkan bimbingan dalam pelaksanaan tugas.
  • System Analyst (Analis Sistem).

Bidang pekerjaan yang  melakukan analisis dan desain terhadap sebuah sistem sebelum dilakukan implementasi atau pemrograman lebih lanjut. Analisis dan desain merupakan kunci awal untuk keberhasilan sebuah proyek-proyek berbasis komputer. Jenis pekerjaan ini juga memiliki 3 tingkatan seperti halnya pada programmer.

  • Project Manager (Manajer Proyek)

Bidang pekerjaan yang melakukan manajemen terhadap proyek-proyek berbasis sistem informasi. Level ini adalah level pengambil keputusan. Jenis pekerjaan ini juga memiliki 3 tingkatan seperti halnya pada programmer, terhgantung pada kualifikasi proyek yang dikerjakannya.

  • Instructor (Instruktur)

Bidang pekerjaan yang berperan dalam melakukan bimbingan, pendidikan dan pengarahan baik terhadap anak didik maupun pekerja level di bawahnya. Jenis pekerjaan ini juga memiliki 3 tingkatan seperti halnya pada programmer.

  • Specialist

Bidang pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus. Berbeda dengan pekerjaan-pekerjaan yang lain, pekerjaan ini hanya memiliki satu level saja yaitu independent (managing), dengan asumsi bahwa hanya orang dengan kualifikasi yang ahli dibidang tersebut yang memiliki tingkat profesi spesialis. Pekerjaan spesialis menurut model SEARCC ini terdiri dari :

  • Data Communication
  • Database
  • Security
  • Quality Assurances
  • IS Audit
  • System Software Support
  • Distributed System
  • System Integration

Gambar 3. Lapisan Bidang IT

Secara umum, ada terdapat 3 lapisan bidang IT (gambar 3). Ketiga lapisan itu adalah:

  1. Lapisan pertama (spesialis). Lapisan ini meliputi 6 golongan karakteristik profil, yaitu : software developertechniciansolution developercoordinatoradviser dan administrator. Lapisan ini memiliki 29 profil profesi secara keseluruhan.
  2. Lapisan kedua. Lapisan ini terdiri dari 4 profil profesi, yaitu IT Engineer,IT ManagerIT Consultant dan IT Commercial Manager.
  3. Lapisan ketiga. Lapisan ini terdiri dari 2 profil profesi, yaitu IT System Engineer dan IT Bussiness Engineer.

Job Description Profesi Di Bidang TI ]>>>

Sumber:

Apa saja yang perlu dicek pada kegiatan ‘Rencana Penerimaan’?

1.    Melakukan tes percobaan dimana sistem yang baru dicoba beberapa hari adapun jika terjadi kesalahan si pembuat akan memperbaikinya. tidak ada jaminan bahwa kelebihan sistem baru dipakai oleh user, pada hari pertama yang paling berperan adalah tampilan sistem.
2.    Tes satu per satu dimana melakukan tes pada sistem secara satu ersatu dan jika ada yang error maka pembuat akan memperbaikio langsung atau jika parah maka tes dapat ditunda. Rangkaian pengujian inilah yang disebut dengan Rencana Tes Penerimaan (Acceptance Test Plan / ATP). ATP pembuat dalam memperlihatkan keunggulan fungsi – fungsi dari sistem yang baru, user pun tidak takut jika terjadi kesalahan karena segera di perbaiki dan pembuat dapat mengetahui letak error secara langsung namun kekuranganya adalah pembuat akan banyak menulis untuk laporan ATP. Dengan adanya tulisan ATP yang dibuat user itu sendiri maka persentase perimaan sistem baru besar adanya.
3.    Memastikan sistem sesuai dengan perjanjian adalah penting untuk melakukan ini sehingga user tidak merasa ditipu dan jika belum maka sistem dapat dikembalikan atau malah bisa mencancel.
4.    Menggunakan design, dengan menggunakan design maka tes dapat dikelompokan sehingga dapat mempermudah pengetesan itu sendiri. Selain dengan design cara lain pengelompokan adalah dengan fungsi
5.    Menulis percobaan pada metode satu ini pembuat harus sudah siap dengan membuat sebuah list apa saja yang akan diujikan nanti kepada user.
6.    Daftar rencana tes penerimaan yaitu dengan cara menggunakan hal seperti
·         Hasilkan Fungsi vs. Tabel Percobaan dan semua FS yang dijanjikan telah dialamatkan.
·         Definiskan percobaan dan kumpulan percobaan.
·         Tetapkan tanggung jawab untuk menulis percobaan.
·         Klien dan Tim proyek mengetahui bahwa ATP akan ditinjau kembali, direvisi jika perlu, dan ditandatangani oleh user. Klien mengetahui bahwa keberhasilan penyelesaian dari percobaan akan mempengaruhi penerimaan sistem.
·         Tanggung jawab untuk percobaan data telah ditetapkan. Data untuk percobaan seharusnya disediakan oleh tim proyek dan juga user.
7.    Kesimpulan untuk rencana tes penerimaan dimana sebaiknya pembuat sistem baru menganjurkan user untuk membuat ATP sehingga user dapat merasa mengawasi dan sebagai pembuat harus dapat membangun sistem dari percobaan.
8.    Kesimpulan untuk tahap design, Pada akhir tahap disain kita menempuh beberapa kejadian penting seperti Dokumen Spesifikasi Disain memuat disain akhir tingkat atas melalui disain tingkat menengah, Tanggung jawab ATP disahkan dan dimulaidan Rencana proyek, khususnya perkiraan perlu ditinjau kembali.
 
Sumber :

PENTINGNYA TES PENERIMAAN TERHADAP SISTEM YANG DIBUAT

Sebelumnya akan dijelaskan tujuan dari penerimaan tersebut adalah mendapatkan pernyataan tertulis dari user bahwa produk (dalam hal ini sistem) yang dikirim sesuai dengan yang dijanjikan. Mendapatkan persetujuan ini dan pembayaran jika itu adalah proyek yang dikontrak mungkin akan sulit, kecuali user yakin bahwa sistem bekerja dengan baik sesuai dengan yang dijanjikan.

Periode percobaan atau parallel run adalah pendekatan yang paling umum untuk penerimaan. Pendekatan yang lebih baik adalah menemukan serangkaian tes yang mendemonstrasikan semua fungsi yang dijanjikan. Penerimaan akan dilakukan secara resmi melalui seluruh tes ini kepada pelanggan. Keberhasilan tes diakhiri satu per satu. Jika sebuah tes gagal, Tim proyek dengan penuh harapan memperbaiki masalah langsung di tempat pengujian. Jika itu masalah utama maka tes ditunda sampai masalah dapat diperbaiki. Dalam teori hanya tes yang gagal yang diulang, walaupun user memiliki hak untuk menjalankan kembali tes yang diterimanya sesudah perbaikan.

Oleh karena itu, tes penerimaan terhadap sistem yang dibuat ini sangat penting. Karena manfaat dari serangkaian tes ini adalah dapat mendemonstrasikan semua fungsi yang dijanjikan. Selain itu, manfaat dari tes penerimaan adalah dapat mengetahui tindakan apa yang menyebabkan masalah, maksudnya anda mengetahui dengan tepat siapa yang mengetik ketika masalah terjadi. Oleh karenanya user tidak merasa takut tentang semuanya.

BATAS UU TELEKOMUNIKASI DALAM MENGATUR PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI

Di dalam UU No. 36 telekomunikasi berisikan sembilan bab yang mengatur hal-hal berikut ini :
“Azas dan tujuan telekomunikasi, pembinaaan, penyelenggaraan telekomunikasi, penyidikan, sanksi administrasi, ketentuan pidana, ketentuan peralihan dan ketentuan penutup”.
Undang-Undang ini dibuat untuk menggantikan UU No.3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi, karena diperlukan penataan dan pengaturan kembali penyelenggaraan telekomunikasi nasional yang dimana semua ketentuan itu telah di setujui oleh DPR RI.
UU ini dibuat karena ada beberapa alasan, salah satunya adalah bahwa pengaruh globalisasi dan perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat cepat telah mengakibatkan perubahan yang mendasar dalam penyelenggaraan dan cara pandang terhadap telekomunikasi. Dengan munculnya undang-undang tersebut membuat banyak terjadinya perubahan dalam dunia telekomunikasi antara lain :
A.      Telekomunikasi merupakan salah satu infrastruktur penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
B.       Perkembangan teknologi yang sangat pesat tidak hanya terbatas pada lingkup telekomunikasi itu saja, melainkan sudah berkembang pada TI.
C.       Perkembangan teknologi telekomunikasi di tuntut untuk mengikuti norma dan kebijaksanaan yang ada di Indonesia.
Apakah ada keterbatasan yang dituangkan dalam UU no.36 Telekomunikasi tersebut dalam hal mengatur penggunaan teknologi Informasi. Maka berdasarkan isi dari UU tersebut tidak ada penjelasan mengenai batasan-batasan yang mengatur secara spesifik dalam penggunaan teknologi informasi tersebut, artinya dalan UU tersebut tidak ada peraturan yang secara resmi dapat membatasi penggunaan teknologi komunikasi ini. Namun akan lain ceritanya jika kita mencoba mencari batasan-batasan dalam penggunaan teknologi informasi berbasis sistem komputer yang merupakan sistem elektronik yang dapat dilihat secara virtual, maka hal tersebut diatur dalam UU No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik terutama BAB VII tentang Perbuatan yang Dilarang. Untuk itu kita sebagai pengguna teknologi informasi dan komunikasi harus lebih bijak dan berhati-hati lagi dalam memanfaatkan teknologi ini dengan memperhatikan peraturan dan norma yang ada.
Sebagai contohnya saya akan berikan kasus yang di dalamnya terdapat keterbatasan UU Telekomunikasi dalam mengatur penggunaan Teknologi Informasi (UU ITE)
“Sekarang kita tahu maraknya carding atau pencurian kartu kredit diinternet berasal dari Indonesia, hal ini memungkinan Indonesia dipercaya oleh komunitas ´trust´ internasional menjadi sangat kecil sekali. Dengan hadirnya UU ITE, diharapkan bisa mengurangi terjadinya praktik carding di dunia maya. Dengan adanya UU ITE ini, para pengguna kartu kredit di internet dari negara kita tidak akan di-black list oleh toko-toko online luar negeri. Sebab situs-situs seperti http://www.amazon.com selama ini masih mem-back list kartu-kartu kredit yang diterbitkan Indonesia,karena mereka menilai kita belum memiliki cyber law. Nah dengan adanya UU ITE sebagai cyber law pertama di negeri ini,negara lain menjadi lebih percaya atau trust kepada kita Dalam Bab VII UU ITE disebutkan: Perbuatan yang dilarang pasal27-37, semua Pasal menggunakan kalimat, ´Setiap orang… danlain-lain.´ Padahal perbuatan yang dilarang seperti: spam,penipuan, cracking, virus, flooding, sebagian besar akan dilakukan oleh mesin olah program, bukan langsung oleh manusia. Banyak yang menganggap ini sebagai suatu kelemahan, tetapi ini bukanlah suatu kelemahan. Sebab di belakang mesin olah program yangmenyebarkan spam, penipuan, cracking, virus, flooding atau tindakan merusak lainnya tetap ada manusianya, the man behindthe machine.Jadi kita tak mungkin menghukum mesinnya, tapi orang di belakang mesinnya”.

Referensi :
http://www.pusathki.uii.ac.id/…/Undang-Undang/UU%20ITE

Cybercrime

Pengertian Cybercrime
Cybercrime adalah tidak criminal yang dilakukan dengan menggunakan teknologi computer sebagai alat kejahatan utama. Cybercrime merupakan kejahatan yang memanfaatkan perkembangan teknologi computer khusunya internet. Cybercrime didefinisikan sebagai perbuatan melanggar hukum yang memanfaatkan teknologi computer yang berbasasis pada kecanggihan perkembangan teknologi internet.

Karakteristik Cybercrime
Dalam perkembangannya kejahatan konvensional cybercrime dikenal dengan :
1. Kejahatan kerah biru
2. Kejahatan kerah putih
Cybercrime memiliki karakteristik unik yaitu :
1. Ruang lingkup kejahatan
2. Sifat kejahatan
3. Pelaku kejahatan
4. Modus kejahatan
5. Jenis kerugian yang ditimbulkan
Dari beberapa karakteristik diatas, untuk mempermudah penanganannya maka cybercrime diklasifikasikan :
a. Cyberpiracy : Penggunaan teknologi computer untuk mencetak ulang software atau informasi, lalu mendistribusikan informasi atau software tersebut lewat teknologi komputer.
b. Cybertrespass : Penggunaan teknologi computer untuk meningkatkan akses pada system computer suatu organisasi atau indifidu.
c. Cybervandalism : Penggunaan teknologi computer untuk membuat program yang menganggu proses transmisi elektronik, dan menghancurkan data dikomputer.
c. Perkiraan perkembangan cyber crime di masa depan
dapat diperkirakan perkembangan kejahatan cyber kedepan akan semakin meningkat seiring dengan perkembangan teknologi atau globalisasi dibidang teknologi informasi dan komunikasi, sebagai berikut :

  1. Denial of Service Attack. Serangan tujuan ini adalah untuk memacetkan sistem dengan mengganggu akses dari pengguna jasa internet yang sah. Taktik yang digunakan adalah dengan mengirim atau membanjiri situs web dengan data sampah yang tidak perlu bagi orang yang dituju. Pemilik situs web menderita kerugian, karena untuk mengendalikan atau mengontrol kembali situs web tersebut dapat memakan waktu tidak sedikit yang menguras tenaga dan energi.
  2. Hate sites. Situs ini sering digunakan oleh hackers untuk saling menyerang dan melontarkan komentar-komentar yang tidak sopan dan vulgar yang dikelola oleh para “ekstrimis” untuk menyerang pihak-pihak yang tidak disenanginya. Penyerangan terhadap lawan atau opponent ini sering mengangkat pada isu-isu rasial, perang program dan promosi kebijakan ataupun suatu pandangan (isme) yang dianut oleh seseorang / kelompok, bangsa dan negara untuk bisa dibaca serta dipahami orang atau pihak lain sebagai “pesan” yang disampaikan.
  3. Cyber Stalking adalah segala bentuk kiriman e-mail yang tidak dikehendaki oleh user atau junk e-mail yang sering memakai folder serta tidak jarang dengan pemaksaan. Walaupun e-mail “sampah” ini tidak dikehendaki oleh para user.

Jenis-jenis Cybercrime
a. Jenis-jenis cybercrime berdasarkan jenis aktivitasnya

  1. Unauthorized Access to Computer System and Service : Kejahatan yang dilakukan dengan memasuki/menyusup ke dalam suatu sistem jaringan komputer secara tidak sah, tanpa izin atau tanpa sepengetahuan dari pemilik sistem jaringan komputer yang dimasukinya. Biasanya pelaku kejahatan (hacker) melakukannya dengan maksud sabotase ataupun pencurian informasi penting dan rahasia. Namun begitu, ada juga yang melakukan hanya karena merasa tertantang untuk mencoba keahliannya menembus suatu sistem yang memiliki tingkat proteksi tinggi. Kejahatan ini semakin marak dengan berkembangnya teknologi internet/intranet.
  2. Illegal Contents : Merupakan kejahatan dengan memasukkan data atau informasi ke internet tentang sesuatu hal yang tidak benar, tidak etis, dan dapat dianggap melanggar hukum atau mengganggu ketertiban umum. Sebagai contohnya adalah pemuatan suatu berita bohong atau fitnah yang akan menghancurkan martabat atau harga diri pihak lain, hal-hal yang berhubungan dengan pornografi atau pemuatan suatu informasi yang merupakan rahasia negara, agitasi dan propaganda untuk melawan pemerintahan yang sah, dan sebagainya.
  3. Data Forgery : Merupakan kejahatan dengan memalsukan data pada dokumen-dokumen penting yang tersimpan sebagai scriptless document melalui internet. Kejahatan ini biasanya ditujukan pada dokumen-dokumen e-commerce dengan membuat seolah-olah terjadi “salah ketik” yang pada akhirnya akan menguntungkan pelaku.
  4. Cyber Espionage : Merupakan kejahatan yang memanfaatkan jaringan internet untuk melakukan kegiatan mata-mata terhadap pihak lain, dengan memasuki sistem jaringan komputer (computer network system) pihak sasaran. Kejahatan ini biasanya ditujukan terhadap saingan bisnis yang dokumen ataupun data-data pentingnya tersimpan dalam suatu sistem yang computerized.
  5. Cyber Sabotage and Extortion : Kejahatan ini dilakukan dengan membuat gangguan, perusakan atau penghancuran terhadap suatu data, program komputer atau sistem jaringan komputer yang terhubung dengan internet. Biasanya kejahatan ini dilakukan dengan menyusupkan suatu logic bomb, virus komputer ataupun suatu program tertentu, sehingga data, program komputer atau sistem jaringan komputer tidak dapat digunakan, tidak berjalan sebagaimana mestinya, atau berjalan sebagaimana yang dikehendaki oleh pelaku. Dalam beberapa kasus setelah hal tersebut terjadi, maka pelaku kejahatan tersebut menawarkan diri kepada korban untuk memperbaiki data, program komputer atau sistem jaringan komputer yang telah disabotase tersebut, tentunya dengan bayaran tertentu. Kejahatan ini sering disebut sebagai cyber-terrorism.
  6. Offense against Intellectual Property : Kejahatan ini ditujukan terhadap Hak atas Kekayaan Intelektual yang dimiliki pihak lain di internet. Sebagai contoh adalah peniruan tampilan pada web page suatu situs milik orang lain secara ilegal, penyiaran suatu informasi di internet yang ternyata merupakan rahasia dagang orang lain, dan sebagainya.
  7. Infringements of Privacy : Kejahatan ini ditujukan terhadap informasi seseorang yang merupakan hal yang sangat pribadi dan rahasia. Kejahatan ini biasanya ditujukan terhadap keterangan pribadi seseorang yang tersimpan pada formulir data pribadi yang tersimpan secara computerized, yang apabila diketahui oleh orang lain maka dapat merugikan korban secara materil maupun immateril, seperti nomor kartu kredit, nomor PIN ATM, cacat atau penyakit tersembunyi dan sebagainya.
  8. Cracking Kejahatan dengan menggunakan teknologi computer yang dilakukan untuk merusak system keamaanan suatu system computer dan biasanya melakukan pencurian, tindakan anarkis begitu merekan mendapatkan akses. Biasanya kita sering salah menafsirkan antara seorang hacker dan cracker dimana hacker sendiri identetik dengan perbuatan negative, padahal hacker adalah orang yang senang memprogram dan percaya bahwa informasi adalah sesuatu hal yang sangat berharga dan ada yang bersifat dapat dipublikasikan dan rahasia.
  9. Carding Adalah kejahatan dengan menggunakan teknologi computer untuk melakukan transaksi dengan menggunakan card credit orang lain sehingga dapat merugikan orang tersebut baik materil maupun non materil.

b. Jenis-jenis cybercrime berdasarkan motif
Berdasarkan motif cybercrime terbergi menjadi 2 yaitu :

  1. Cybercrime sebagai tindak kejahatan murni : dimana orang yang melakukan kejahatan yang dilakukan secara di sengaja, dimana orang tersebut secara sengaja dan terencana untuk melakukan pengrusakkan, pencurian, tindakan anarkis, terhadap suatu system informasi atau system computer.
  2. Cybercrime sebagai tindakan kejahatan abu-abu : dimana kejahatan ini tidak jelas antara kejahatan criminal atau bukan karena dia melakukan pembobolan tetapi tidak merusak, mencuri atau melakukan perbuatan anarkis terhadap system informasi atau system computer tersebut.

Selain dua jenis diatas cybercrime berdasarkan motif terbagi menjadi

  1. Cybercrime yang menyerang individu : kejahatan yang dilakukan terhadap orang lain dengan motif dendam atau iseng yang bertujuan untuk merusak nama baik, mencoba ataupun mempermaikan seseorang untuk mendapatkan kepuasan pribadi. Contoh : Pornografi, cyberstalking, dll
  2. Cybercrime yang menyerang hak cipta (Hak milik) : kejahatan yang dilakukan terhadap hasil karya seseorang dengan motif menggandakan, memasarkan, mengubah yang bertujuan untuk kepentingan pribadi/umum ataupun demi materi/nonmateri.
  3. Cybercrime yang menyerang pemerintah : kejahatan yang dilakukan dengan pemerintah sebagai objek dengan motif melakukan terror, membajak ataupun merusak keamanan suatu pemerintahan yang bertujuan untuk mengacaukan system pemerintahan, atau menghancurkan suatu Negara.

Membedakan Cybercrime dan Cyber-Related Crime
• Banyak kejahatan yang menggunakan teknologi komputer tidak bisa disebut cybercrime
• Pedophilia, stalking, dan pornografi bisa disebarkan dengan atau tanpa menggunakan cybertechnology
• Sehingga hal-hal di atas tidak bisa disebut cybercrime
• Hal-hal diatas biasanya disebut cyber-related crime
Cyber-Related Crime
• Cyber-related crime bisa dibagi menjadi :
– cyber-exacerbated crime
– cyber-assisted crime
• Sehingga kejahatan yang menggunakan teknologi internet bisa diklasifikasikan menjadi
1. Cyber-specific crimes
2. Cyber-exacerbated crimes
3. Cyber-assisted crimes

Tugas: Hitungan Metode Linier SPK

Seorang pengusaha yang mempunyai pabrik membutuhkan 2 macam bahan mentah, yaitu A dan B, yang masing-masing berjumlah 75 dan 50 satuan. Dari kedua bahan mentah ini akan dihasilkan 2 macam barang, yaitu R dan P dengan ketentuan barang R dan P memerlukan bahan mentah A dan B sebagai inputnya. Penggunaan bahan mentah tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut :
1 satuan barang R memerlukan 5 satuan bahan A dan 3 satuan bahan B.
1 satuan barang P memerlukan 2 satuan bahan A dan 3 satuan bahan B.
Kedua barang produk ini dapat dijual keseluruhannya dengan nilai harga :
Untuk 1 satuan barang R seharga Rp 10.000,-
Untuk 1 satuan P seharga Rp 7.500,-
Pertanyaan : 
Formulasikan persoalan pengusaha ini ke dalam bentuk pemrograman linier. 
Berapakah banyaknya barang R dan P serta banyaknya bahan A dan B.

 

CV

DATA RIWAYAT DIRI
Nama Lengkap : Fauzi Sanjaya
Nama Panggilan : Fauzi
Tempat Tanggal Lahir : Kuningan, 19 April 1991
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Anak ke : 3 dari 4 bersaudara
Status dalam keluarga : Anak Kandung
Alamat : Jl. Nusa Indah Raya no. 164 Perumnas Ciporang Kuningan Jawa Barat 45514
Golongan Darah : O

DATA RIWAYAT SEKOLAH
Asak TK : TK Sejahtera
Alamat sekolah : Luragung
Asal SD : SDN Sindang Suka
Alamat sekolah : Sindang Suka Luragung
Asal SMP : SMPN 1 Kuningan
Alamat sekolah : Jl. Siliwangi no. 100 Kuningan Jawa Barat
Asal SMA : SMAN 1 Kuningan
Alamat sekolah : Jl. Siliwangi no. 55 Kuningan Jawa Barat

DATA RIWAYAT ORANG TUA
Nama Ayah : Drs. H. Musa Sanjaya, S.Farm
Tempat Tanggal Lahir : Kuningan, 5 Mei 1961
Pendidikan Terakhir : Sarjana
Pekerjaan : Pegawai Negeri
Nama Ibu : Hj. Juju Juniati, SKM
Tempat Tanggal Lahir : Kuningan, 31 April 1964
Pendidikan Terakhir : Sarjana
Pekerjaan : Pegawai Negeri
Alamat Orang Tua : Jl. Nusa Indah Raya no. 164 Perumnas Ciporang Kuningan Jawa Barat 45514

Dasar-dasar Penulisan

1. TEMA TULISAN

 

Dilihat dari sudut sebuah karangan yang telah selesai, tema dapat diartikan suatu amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya. Tema dapat diseput juga topik atau poko pembicaraan dan tujuan yang ingin dicapai. Bersarkan kedua hal tersebut tema dapat diartikan pula sebagai suatu perumusan dari topik yang akan dijadikan landasan pembicaraan dan tujuan yang akan dicapai melalui topik tadi.

Untuk merumuskan sebuah tema yang baik, kita harus memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut:

a.        Kejelasan

Kejelasan merupakan hal yang sangat esensial bagi sebuah tulisan yang baik. Kejelasan dapat dilihat dari gagasan sentralnya. Kalau gagasan sentralnya jelas,  tema tersebut dapat dirumuskan dalam sebuah kalimat yang jelas. Kejelasan tema dapat pula dilihat dari subordinasi atau rincian-rinciannya.

b.       Kesatuan

Kesatuan dapat dilihat dari adanya satu gagasan sentral yang menjadi landasan seluruh tulisan itu. Sebenarnya kejelasan dan kesatuan merupakan hal yang sama, hanya segi penekannannya yang berbeda. Kesatuan lebih  melihat dari persoalan bahwa hanya ada satu gagasan sentral dalam setiap tulisan. Setiap rincian dari gagasan sentral tadi hanya sebagai penunjang atau pendukung untuk memperjelas pesan yang terkandung dalan gagasan sentral.

c.        Perkembangan

Perkembangan disini lebih ditekankan kepada pengembangan paragraf. Pengembangan paragraf dapat dilihat dari dua sudut, yaitu pertama, apakah gagasan yang lebih tinggi sudah diperinci secara maksimal atau belum,  kedua, apakah perincian tersebut telah disusun secara logis dan sistematis.

d.       Keaslian

Keaslian dapat diukur dari sudut pilihan pokok persoalan, sudut pandang, pendekatan, rangkaian kalimat, pilihan kata , dan sebagainya.

e.        Judul

Sebuah judul tulisan hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut:

1.    Judul harus relevan, artinya,  sebuah judul harus mempunyai pertalian yang erat dengan temanya, atau ada pertalian dengan beberapa bagan penting dari tema itu.

2.    Judul harus provokatif, artinya, judul harus disusun sedemikian  rupa sehingga dapat menimbulkan keingintahuan dari tiap pembaca terhadap isi tulisan secara keseluruhan.

3.    Judul harus singkat, artinya, judul tidak boleh disusun dalam bentuk kaimat panjang.

 

             2. Kerangka Tulisan

 

Kerangka tulisan merupakan suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu tulisan yang lengkap. Kerangka tulisan dapat membantu penulis dalam hal berikut ini:

a.    Untuk menyusun tulisan  secara teratur.

b.   Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda.

c.    Menghindari pengulangan  pembahasan topik yang sama.

d.   Memudahkan penulis untuk mencai materi penunjang.

Dalam menyususn kerangka tulisan ada beberapa langkah yang harus kita lalui, yaitu:

1.    merumuskan tema;

2.    mangadakan inventarisasi topik-topik bawahan;

3.    mengadakan evaluasi terhadap topik-topik tadi;

4.    mengulang langkah kedua dan ketiga; dan

5.    menyusun pola tulisan.

Untuk memperoleh suatu susunan krangka tulisan yang teratur, biasanya digunakan beberapa cara atau tipe susunan, yaitu;

1.    pola alamiah, yang terdiri atas urutan waktu, urutan ruang, dan topik yang ada.

2.    pola logis, yang terdiri atas urutan klimaks dan anti klimaks,urutan kausal, urutan pemecahan masalah,  urutan umum – khusus, urutan pamiliaritas,dan urutan akseptabilitas.

Kerangka tulisan dapat dibedakan berdasarkan sifat perinciannya yang terdiri atas keranka tulisan sementara dan kerangka tulisan formal dan berdasarkan perumusan teksnya yang terdiri atas kerangka kalimat dan kerangka topik.

 

 

3. KAIDAH KEBAHASAAN

 

  1. Unsur-unsur kalimat

 

a.        Subjek

Ciri-ciri subjek

  1. Dapat menjawab pertanyaan apa? atau siapa?  Yang dibicarakan.
  2. Unumnya berkelas kata benda.
  3. Berada di awal kalimat.
  4. Dapat dilekati partikel –lah atau –kah.
  5. Dapat diikuti kelas kata tugas ini atau itu.
  6. dapat diikuti oleh bentuk klitik –ku, -mu, dan –nya.
  7. Dapat dimulai degan kata tugas yang.
  8. dapat dibatasi kata kopula seperti adalah, ialah, yakni, merupakan, dan yaitu.
  9. Bisa berupa kata atau frasa.

 

b.       Predikat

Ciri-ciri predikat

1.     Dapat menjawab pertanyaan apa, siapa, mengapa, dan bagainmana?

  1. Pada umumnya berada di belakang subjek.
  2. Umumnya berkelas kata kerja.
  3. Bisa berupa kata atau frasa.

c.     Objek

Ciri-ciri objek

  1. Dapat menjawab pertanyaan apa atau siapa yang berada di belakang predikat?
  2. Umumnya berkelas kata benda.
  3. Berada di belakang kata kerja aktif transitif.
  4. Bisa menduduki fungsi subjek dalam kalimay pasif.
  5. Dapat diganti dengan pronomina –nya.

         d.     Pelengkap

Ciri-ciri pelengkap

  1. Bisa berkelas kata benda, kerja, atau sifat.
  2. Berada di belakang predikat intransitifatau di belakang objek.
  3. Tidak bisa menduduki fungsi subjek dalam kalimat pasif.
  4. Tidak dapat diganti dengan pronomina –nya.

 

e.     Keterangan

Ciri-ciri keterangan

  1. Dapat menjawab pertanyaan kapan, di mana, ke mana, dari mana, untuk apa, dengan apa, dengan siapa, kepada siapa, berapa kali, tindakan dilakukan?
  2. umumnya berupa frasa.
  3. umumnya berupa frasa benda.
  4. memiliki sifat bebas.

 

Fungsi keterangan dapat menyatakan keterangan waktu, sebab, tempat, tujuan, cara, penyerta, perbandingan, dan saling.

 

2. Jenis-jenis kalimat berdasarkan struturnya

 

  1. Kalimat tunggal, yaitu kalima yang hanya memiliki satu unsur subjek dan satu unsur predikat atau satu pola kalimat.
  2. Kalimat majemuk, yaitu kalimat yang memiliki dua pola kalimat atau lebih.

Kalimat majemuk terbagi atas tiga kelompok, yaitu

1.    Kalimat majemik setara, yaitu kedua pola kalimat atau lebih yang membentuk kalimat iru sederajat. Pola sederajat ini bisa menggambarkan setara menggabungkan, setara memilih, dan setara mempertahankan

2.  Kalimat majemuk bertingkat,yaitu  kalimat yang hubungan pola-pola kalimat pembnetuknya tidak sederajat. Salah satu pola kalimatnya menduduki fungsi induk kalimat dan pola lainnya menduduki fungsi anak kalimat.

3.    Kalimat majemuk campuran, kalimat yang terdiri dari satu pola atasan dan sekurang-kurangan dua pola bawahan atau sebaliknya.

 

 

3.       Kalimat Efektif

 

Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan  pada pikiran pembaca atau pendengar seperti apa yang ada dalam pikiran penulis atau pembicara.

Kalimat efektif memiliki ciri-ciri yang sangat khas, yaitu kesepadanan struktur, kepararelan, ketegasan, kehematan kecermatan, kepaduan dan kelogisan.

Berikut ini kita bahas  ciri-ciri kalimat efektif tersebut satu per satu.

 

a.        Kesepadanan Stuktur

Yang dimaksud dengan kesepadan di sisi adalah keseimbangan antara pikiran atau gagasan dengan struktur bahasa yang dipakai.

 

Kesepadanan kalimat memiliki ciri sebagai berikut

1.        Kalimat itu memiliki subjek dan predikat yang jelas. Kejelasan fungsi subjek dan predikat dalam kalimat dapat dilakukan dengan menghindari pemakaian  kata depan di, dalam, bagi, untuk, pada, dan sebagainya di depan subjek.

Contoh:

Bagi semua mahasiswa harus membayar uang kuliag. (Salah)

Semua mahasiswa harus membayar uang kuliah. (Benar)

2.        Tidak memiliki dua subjek.

 

Contoh:

Soal itu saya kurang jelas.

Kalimat di atas memiliki dua subjek yaitu  soal itu dan saya. Munculnya dua subjek tersebut diakibatkan oleh proses penggabungan kalimat yang tidak tepat. Kalimat itu sebenarnya berasal dari dua kalimat tunggal yang memiliki predikat yang sama dan subjeknya berbeda.

Kalau kita uraikan,  kalimat tersebut maka akan menjadi sebagai berikut:

Soal itu kurang jelas.

Saya kurang jelas.

Untuk menghindari terjadinya subjek ganda seperti kalimat di atas maka salah satu subjek harus diposisikan sebagai keterangan dengan menyisipkan kata bagi atau kata mengenai.

Perhatikan kalimat berikut:

Soal itu bagi saya kurang jelas.

Saya kurang jelas mengenai soal itu.

 

3.        Kata hubung  intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal.

Contoh:

Kami datang agak terlambat. Sehingga tidak bisa mengikuti acara pertama.

Kata sehingga pada kalimat di atas mengawali kalimat tunggal, padahal kata hubung tersebut harus digunakan dalam tataran kalimat majemuk bukan pada kalimat tunggal.

Kedua kalimat tersebut supaya menjad kalimat yang efektif harus digabungkan sehingga membentuk kalimat majemuk.

Kami datang agak terlambat sehingga tidak bisa acara pertama.

 

4.        Predikat kalimat tidak boleh di dahului oleh kata yang.

Penggunaan kata hubungan  yang di antara subjek dan predikat mengakibatkan fungsi predikat menjadi lesap atau hilang. Fungsi predikat yang didahului oleh kata hubung  yang  bergeser fungsinya  menjadi keterangan.

Contoh:

Sekolah kami  yang terletak di depan bioskop Gunting.

S                                    K

Kalimat di atas tidak mempunyai predikat, hanya berpola  S – K. Hal ini, mengakibatkan kalimat tersebut tidak memenuhi syarat sebagai kalimat karena salah satu syarat kalimat adalah memiliki unsur S – P.

Agar kalimat itu mnjadi efektif maka kata hubung yang harus dihilangkan.

Sekolah kami terletak di depan bioskop Gunting.

S                P                         K

 

b.       Kepararelan

Kepararelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat, artinta,  dalam kalimat yang mmpunyai pemerian atau uraian kalau bentuk pertama menggunakan kata benda maka bentuk kedua dan seterusnya harus menggunakan kata benda. Kalau bentuk pertama manggunakan kata kerja maka bentuk kedua dan seterusnya harua menggunakan kata kerja.

 

 

Contoh:

Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok, memasang penerangan, dan pengujian sistem pembagian air.

Pada kalimat di atas ada satu bagian yang berbeda yaitu kata memasang sedangkan  dua  bagian pemerian lainnya benbentuk  pengecatan dan pengujian.

Perbaikan kalimat diatas bisa dilakukan dengan cara menyejajarkan bentuk yang ada dalam pemerian, yaitu:

Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok, pemasangan penerangan, dan pengujian sistem pembagian air.

Atau:

Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan mengecat tembok, memasang penerangan, dan menguji sistem pembagian air.

 

c.        Ketegasan

Yang dimaksud dengan ketegasan di sini adalah suatu perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat. Ada berbagai cara unuk melakulan penagasan terhadap ide poko, yaitu meletakan ide pokok yang akan ditonjolkan di depan kalimat, membuat urutan kata yang logis, melakukan pengulangan kata, Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan, dan menggunakan partikel penegas.

Contoh:

Harapan Presiden adalah agar rakyat membengun bangsa dan negara.

Bukan seratus, seribum, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah ia telah membantu anak-anak terlantar.

Saya suka akan kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan mereka.

Anak itu malas dan curang , tetapi rajin dan jujur.

Saudaralah yang bertanggung jawab.

 

d.       Kehematan

Kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat mempergunakan kata, frasa, atau menghindari penggunaan kata, frasa yang dianggap tidak perlu.

Ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam memenuhi unsur kehematan, yaitu:

1.        Menghindari pengulangan subjek.

 

Contoh:

Karena ia tidak diundang, dia tidak datang ke pesta itu. (tidak hemat)

Karena tidak diundang, dia tidak datang ke pesta itu. (hemat)

2.        Menghindari pemakaian superordinat pada hiponimi kata.

Contoh:

Ia memakai baju warna merah. (tidak hemat)

Ia memakai baju merah. (hemat)

3.        Menghindari pemakaian kata yang bersininim dalam satu satuan kalimat.

Contoh:

Sejak dari pagi ia termenung. (tidak hemat)

Sejak pagi ia termenung. (hemat)

Dari pagi ia termenung. (hemat)

4.        Tidak menjamakkan kata-kata yang sudah jamak.

Contoh:

Tidak hemat                                     hemat

Para tamu-tamu                     para tamu/ tamu-tamu

Para hadirin                                           hadirin

Beberapa-orang-orang                        beberapa orang/ orang-orang

 

e.        Kecermatan

Cermat dalam hal ini adalah kalimat yang disusun tidak menimbulkan tafsiran ganda dan tepat dalam pilihan kata.

Contoh:

Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.

Kalimat di atas bisa bermakna ganda, maksudnya orang yang membaca kalimat itu bisa memaknainya berbeda antara orang yang satu dan lainnya. Orang yang membaca kalimat itu bisa menfsirkan  yang terkenal itu adalah mahasiswa dan yang lain bisa menafsirkan yang terkenal itu adalah perguruan tinggi.

Kalimat itu harus dipertegas dengan menggunakan kata penunjuk dari.

Contoh.

Mahasiswa dari perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.

 

 

f.         Kepaduan

Kepaduan yaitu  pernyataan dalam kalimat itu tiak terpecah-pecah, bertele-tele. Dengan kata lain kalimat yang disusun harus sistematis. Kalimat yang padu harus mempergunakan pola  aspek  +  agen  +  verbal secara tertib dalam kalimat yang berpredikan persona.

Contoh.

Surat itu saaya sudah baca. (Tida padu)

Surat itu sudah saya baca. (padu)

 

g.       Kelogisan

Kelogisan yaitu ide kalimat dapat diterima oleh akal dan sesuai dengan kaidah yang berlaku.

Contoh.

Waktu dan tempat kami persilakan. (tidak logis)

Bapak Menteri kami persilakan. (logis)

 

 

4. Paragraf  

 

1. Pengertian dan Syarat

 

Paragraf adalah suatu kesatuan pikiran, suatu kesatuan yang lebih tinggi dan lebih luas dari kalimat. Hal ini, berarti  sebuah paragrap harus lebih dari suatu kalimat tetapi hanya memiliki atau membicarakan satu pokok permasalahan. Inti permasalahan itu akan tergambarkan dalam kalimat inti atau kalimat utama sedangkan kalimat lainnya berada dalam kalimat penjelas.

Sebuah paragraf harus memenuhi berberapa syarat, yaitu kesatuan, kepaduan, dan perkembangan alinea. Berikut ini kita bahas syarat-syarat tersebut secara rinci.

a.        Kesatuan Paragraf

Kesatuan adalah sebuah paragrap harus memiliki satu pokok pembicaraan. Akan tetapi, kesatuan disini jangan diartikan bahwa ia hanya memuat satu hal saja. Sebuah alinea yang memiliki kesatuan bisa saja mengandung beberapa hal atau beberapa perincian, tetapi semua unsur tadi harus bersama-sama digerakkan untuk menunjang sebuah maksud tunggal atau sebuah tema tunggal.

Karena fungsi setiap paragrap adalah mengembangkan sebuah gagasan tunggal, maka tidak boleh ada unsur-unsur yang sama sekali tidak mempunyai pertalian denganmaksud tunggal tadi. Penyimpangan penyimpangan dari maksud tunggal tadi hanya akan mempersulit pembaca dan mempersulit titik pertemuan antara penulis dan pembaca. Penyimpangan itu dapat berbentuk: (1) memasukan sebuah sisipan atau interupsi yang jelas dalam urutan-urutan gagasan yang ada, (2) sebuah penyimpangan secara gradual dari tema yang harus dibina oleh alinea itu.

Gagasan utama atau gagasan pokok yang didukung oleh sebuah alinea biasanya ditempatkan dalam sebuah kalimat topik atau kalimat utama. Sedangkan kalimat-kalimat lain yang turut membina paragraf tersebut memuat perincian atau penjelasan mengenai ide yang ada dalam kalimat utama. Kalimat-kalimat tersebut disebut sebagai kalimat penjelas atau kalimat pengembang.

 

b.       Kepaduan

Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh sebuah paragrap adalah kepaduan. Hal ini, akan terjadi apabila hubungan timbal-balik antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya yang membina paragraf tersebut baik, wajar, dan mudah dipahami.

Untuk membentuk sebuah paragraf yang padu  kita harus memperhatikan masalah kebahasaan dan masalah perincian atau urutan alinea.

 

a.        Masalah kebahasaan

Masalah kebahasaan yang turut mempengaruhi kepaduan sebuah paragraf adalah repetisi, kata ganti, dan kata-kata transisi.

1.    Repetisi

Kepaduan sebuah paragrap dapat dibentuk dengan mengulang kata kunci, yaitu kata yang dianggap penting dalam sebuah paragraf. Kehadiran kata knci tersebut dalam kalimat-kalimat lainya yang membentuk sebuah paragraf akan memelihara hubungan antara kalimat yang satu dalan lainnya.

Contoh:

Bahasa merupakan alat yang baik dalam pergaulan antarmanusia. Pergaulan antarmanusia merupakan pertemuan total antara manusia yang satu dengan manusia lainnya. Tanpa bahasa pertemuan dan pergaulan kita dengan orang  lain amat tidak sempurna.

 

2.    Kata ganti

Kata ganti merupakan gejala universal, yaitu dalam berbahasa sebuah kata yang mengacu kepada manusia, benda, atau hal tidak akan dipergunakan berulang-ulang dalam sebuah konteks yang sama.  Pengulangan kata yang sama tanpa suatu tujuan yang jelas akan menimbulkan rasa yang kurang enak.

Dengan demikian dapat pula berfungsi untuk menjalin kepaduan yang baik dan teratur di antara kalimat-kalimat yang membina sebuah paragraf.

Contoh:

 Adi dan Boy merupakan dua sahabat yang akrab. Setiap hari keduanya selalu kelihatan bersama-sama. Adilah yang selalu menjemput Boy ke sekolah karena rumahnya lebih jauh letaknya dari rumah Boy. Mereka selalu siap sedia menolong kawan-kawannya yang mengalami kesulitan.

 

3.        Kata transisi

Kata transisi fungsinya terletak antara kata ganti dan repetisi. Bila repetisi menghendaki pengulangankata kunci sedangkan kata ganti tidak menghendaki pengulangan sebuah kata benda, maka dalam kondisi ini ditempuhlah jalan tengah, yaitu dengan menggunakan kata transisi.

Ada bermacam-macan kata atau frasa transisi yang biasa dipergunakan dalam tulisan-tulisan ilmiah, misalnya;

a.        hubungan yang menyatakan tambahan, misalnya, lebih lagi, selanjutnya lalu, dan, disamping itu, seperti halnya, kedua, dan sebagainya.

b.       Hubungan yang menyatakan pertentangan, misalnya, tetapi, namun, bagaimanapun juga, walaupun demikian, dan sebagainya.

c.        Hubungan yang menyatakan perbandingan, misalnya, sama halnya, seperti, sebagaimana, dan sebagainya.

d.       Hubungan yang menyatakan akibat, misalnya, sebab itu, oleh sebab itu, oleh karena itu, dan sebagainya.

e.        Hubungan yang menyatakan tujuan, misalnya, untuk maksut itu, supaya, dan sebagainnya.

f.         Hubungan yang menyatakan singkatan, misalnya, singkatnya, ringkasnya, misalnya, yakni, dan sebagainya.

g.       Hubungan yang menyatakan waktu, misalnya, sementara itu, sementara, sesudah, dan sebagainya.

h.   Hubungan yang menyatakan tempat, misalnya, di sisi, di situ, di seberang, dan sebagainya.

 

b.       Perincian dan urutan isi paragraf

Yang dimaksud dengan perincian dan urutan isi paragraf adalah bagaimana mengembangkan sebuah gagasan utama dan bagaimana hubungan dengan  gagasan-gagasan bawahan yang menunjang gagasan utama tadi. Gagasan utama yang terdapat dalam kalimat utama harus dikembangkan melalui kalimat-kalimat pengembang tetapi tidak boleh kluar dari gagasan utama tadi. Semua kalimat pengmbang harus mendukung terhadap gagasan utama. Selain itu, hubungan antara kalimat utama dan kalimat pengembang dan antara kalimat pengembang dan kalimat pengembang harus terjalin.

 

2. Jenis-jens paragraf

 

Ada beberapa jenis paragran di tinjau dari berbagai segi;

1.        Berdasar sifat dan tujuannya, paragraf dapat dibedakan menjadi pragraf pembuka, penghubung, dan penutup.

2.        berdasarkan letak kalimat utama, dapat dibedakan menjadi paragraf induktif, deduktif, campuran, dan menyeluruh.

3.        Berdasakan pormatnya, dapat dibedakan menjadi, paragraf menjolok dan lurus.

 

 

5.   Kutipan

 

a.    Pengertian dan Jenis

 

Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari  seseorang pengarang atau pembicara yang ahli dalam bidangnya, baik yang terdapat dalam buku maupun majalah.

Ada dua jenis kutipan  yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung adalah pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap kata demi kata, kalimat demi kalimat dari sebuah teks asli. Sedangkan, kutipan tidak langsung yaitu pinjaman pendapat seseorang atau tokoh berupa inti sari dari pendapat tersebut (kutipan isi).

 

b.       Prinsip mengutip

 

Beberapa prisnsip yang harus diperhatikan pada saat kita membuat kutipan, yaitu;

1.        Jangan mengadakan perubahan

Pada saat malakukan kutipan langsung, sorang penulis tidak boleh merubah kata-kata atau teknik dari teks aslinya. Bila penulis menganggap perlu mengadakan perubahan tekniknya, maka ia harus memberikan keterangan yang jelas bahwa telah diadakan perubahan tertentu.

 

2.        Bila ada kesalahan

Bila dalam kutipan terdapat kesalahan atau keganjilan penulis tidak boleh memperbaiki kesalahn-kesalahan tersebut. Ia hanya mengutip apa adanya. Demikian halnya apabila penulis tidak setujuterhadap suatu bagian dari kutipan itu.

Akan tetapi apabila kesalah yang terjadi sangan mengganggu, penulis bisa melakukan perbaikan tetapi harus diberi catatan  atau perbaikan tersebut di simpan di dalam catatan kaki.

 

3.    Menghilangkan bagian kutipan

Dalam mengutip diperkenankan untuk menghilangkan bagian yang dianggap kurang perlu dengan syarat bahwa penghilangan bagian tersebut tidak menimbulkan perubahan makna asalnya atau makna keseluruhannya.  Penghilangan bagian tersebut bisan digantikan dengan menggunakan tiga titik berspasi […]

jika bagian  yang dihilangkan tersebut berada di akhir, maka tiga titik tadi ditambah satu  titik akhir sebagai tanda akhir kalimat [….]. Bila bagian yang dhilangkan itu terdiri dari sati paragraf atau lebih, tanda titik digunakan sepanjang satu baris halaman.

 

c.    Cara-cara mengutip

Perbedaan kutipan langsung dan kutipan tidak langsung akan membawa akibat yang berlainan pada saat memasukannya dalam teks.  Begitu pula cara membuat kutipan langsung, caranya  akan berbeda bila kutipan tersebut terdiri dari empat baris dan yang  lebih dari empat baris. Untuk lebih jelasnya, berikut ini kita lihat cara masing-masing.

1.    Kutipan langsung yang tidak lebih dari empat baris

Sebuah kutipan langsung yang panjangnya tidak lebih dari empat baris ketikan, akan dimasukan  dalam teks dengan cara sebagai berikut:

1.    Kutipan di integrasikan langsung dalam teks;

2.    Jarak antarbaris sama dengan jarak antarbaris dalam teks;

3.    Harus diapit oleh tanda kutip; dan

4.    Setelah kutipan selesai diberi nomor urut penujukkan setengan spasi ke atas atau dalam kurung ditempatkan nama singkat pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat terdapatnya kutipan itu.

 

2.    Kutipan langsung yang lebih dari empat baris

Bila sebuah kutipan terdiri dari lima baris atau lebih, kutipan tersebut harus terpisan dari teks dengan ketentuan sebagai berikut:

1.    Kutipan  dipisah dari teks dalam jarak 2,5 spasi

2.    Jarak antarbaris dalam kutipan satu spasi;

3.    Boleh mamakai tanda kutip atau tidak;

4.    Setelah kutipan selesai diberi nomor urut penujukkan setengan spasi ke atas atau aaaadalam kurung ditempatkan nama singkat pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat terdapatnya kutipan itu.

5.    Seluruh kutipan menjolok antara 5 – 7 ketukan, bila kutipan itu dimulai dengan alinea baru, baris pertama dari kutipa itu menjolok lagi 5 – 7 ketukan.

 

3.    Kutipan tidak langsung

Dalam kutipan tidak langsung biasanya hanya inti dari pendapat itu yang dimasukan. Sedangkan pilihan kata, struktur kalimat, maupun bahasanya penulis itu sendiri yang merumuskannya, engan catatan isi pokok tetap tersampaikan. Ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam menulis kutipan tidak langsung, yaitu:

1.    Kutipan diintegrasikan dengan teks;

2.    Jarak antarbaris sama dengan teks;

3.    Kutipan tidak diapit oleh tanda kutip;

4.    Setelah kutipan selesai diberi nomor urut penujukkan setengan spasi ke atas atau dalam kurung ditempatkan nama singkat pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat terdapatnya kutipan itu.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Akhaidah, sabarti, dkk. 1990. Pembinaan Kemampuan menilis. Jakarta: Erlangga.

Arifin, E. Zaenal. 1991. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: MSP.

Dahlan, M. Djawad. 1990. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: IKIP.

Keraf, Goeys. 1980. Komposisi. Ende. Flores: Nusa indah

 

Penalaran, deduksi dan induksi

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.

Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).

Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.

Metode dalam menalar

Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif dan deduktif.

 

Metode induktif

 

Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif. Contoh:

Jika dipanaskan, besi memuai.
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jika dipanaskan, emas memuai.
Jika dipanaskan, platina memuai.

∴ Jika dipanaskan, logam memuai.

Jika ada udara, manusia akan hidup.
Jika ada udara, hewan akan hidup.
Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.

∴ Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.

 

Metode deduktif

 

Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.

Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.

Konsep dan simbol dalam penalaran

Penalaran juga merupakan aktivitas pikiran yang abstrak, untuk mewujudkannya diperlukan simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga wujud penalaran akan akan berupa argumen.

Kesimpulannya adalah pernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol berupa kata, sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat (kalimat berita) dan penalaran menggunakan simbol berupa argumen. Argumenlah yang dapat menentukan kebenaran konklusi dari premis.

Berdasarkan paparan di atas jelas bahwa tiga bentuk pemikiran manusia adalah aktivitas berpikir yang saling berkait. Tidak ada ada proposisi tanpa pengertian dan tidak akan ada penalaran tanpa proposisi. Bersama – sama dengan terbentuknya pengertian perluasannya akan terbentuk pula proposisi dan dari proposisi akan digunakan sebagai premis bagi penalaran. Atau dapat juga dikatakan untuk menalar dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan hasil dari rangkaian pengertian.

Syarat-syarat kebenaran dalam penalaran

Jika seseorang melakukan penalaran, maksudnya tentu adalah untuk menemukan kebenaran. Kebenaran dapat dicapai jika syarat – syarat dalam menalar dapat dipenuhi.

  • Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
  • Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.

 

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas